Thursday, December 12, 2013

Renungan Kehidupan


JANGAN BERMAIN API

Allah menentang orang yang congkak, tetapi mengasihani orang yang rendah hati (1 Ptr 5:5b)
Suatu hari seorang gadis yang baru saja putus cinta datang ke tempat pelayanan kami. Ia menjelaskan maksud dan tujuannya agar dapat dilayani konseling untuk pemulihan batinnya. Rekan saya yang senior mengatakan bahwa ia yang akan menangani kasus tersebut. Kami saling memandang, lalu menyatakan,”Pak, bukankah kebijakan pelayanan ini, kita harus melayani sesama jenis kecuali dalam kasus “khusus”?” Ia memandang kami dengan sinis,”Apa kalian tidak percaya pada saya? Tuhan ada serta saya, tak mungkin saya jatuh dalam dosa. Saya ini sudah berumahtangga belasan tahun dan memiliki tiga orang anak. Tak mungkin saya mengkhianati keluarga dan Tuhan.”
Pada akhirnya rekan senior kami melayani gadis tersebut, meski pada akhirnya ditegur oleh pimpinan pelayanan, ia tetap berkeras melayani gadis ini diam-diam di luar lingkup pelayanan kami. Hingga suatu hari kami mendapatkan pengaduan dari sang istri bahwa suaminya telah berselingkuh dengan konseli tersebut. Sangat disayangkan, rekan senior kami merupakan panutan kami konselor-konselor yang muda. Hanya akibat merasa diri kuat, mampu dan sudah berpengalaman, rekan kami tercinta jatuh dalam pencobaan. Saya segera teringat pepatah, jangan main api nanti terbakar.
Hal ini dapat terjadi pada siapa saja, termasuk diri saya sendiri. Kita semua harus waspada sebab saat kita lengah maka Iblis akan mengambil kesempatan untuk menjatuhkan kita dalam dosa. Jangan kita menjadi sombong dan merasa diri hebat karena memiliki pengetahuan akan kebenaran (Alkitab). Jadilah teladan melalui hidup kita dan saling melayani dan menasehati menjelang hari akhir ini.
Doa: Tuhan tolong jagai hati kami agar kami tidak menjadi sombong. Amien.
Firman Tuhan: 1 Petrus 5:5-11

No comments:

Post a Comment